Blog farmasis

Rabu, 11 Agustus 2010

MATERI BIOKIMIA

PROTEIN

                BIOKIMIA SCIENTIST
Protein adalah segolongan besar senyawa organik yang dijumpai dalam semua makhluk hidup. Protein terdiri dari karbon, hidrogen, nitrogen, dan kebanyakan juga mengandung sulfur. Bobot molekulnya berkisar dari 6000 sampai beberapa juta. Molekul protein terdiri dari satu atau beberapa panjang polipeptida dari asam-asam amino yang terikat dengan urutan yang khas. Urutan ini dinamakan struktur primer dari protein. Polipeptida ini dapat melipat atau menggulung. Sifat dan banyaknya pelipatan menyebabkan timbulnya struktur sekunder. Bentuk tiga dimensi dari polipeptida yang menggulung atau melipat ini dinamakan struktur tersier. Struktur kuartener muncul dari hubungan struktural beberapa polipeptida yang terlibat. Jika dipanaskan di atas 50 oC atau dikenai asam atau basa kuat, protein kehilangan struktur tersiernya yang khas dan dapat membentuk koagulat yang tak larut (misalnya putih telur). Proses ini biasanya mentakaktifkan sifat hayatinya.
Protein dalam bahan makanan yang dikonsumsi manusia akan diserap oleh usus dalam bentuk asam amino. Kadang-kadang asam amino yang merupakan peptida dan molekul-molekul protein kecil dapat juga diserap melalui dinding usus, masuk ke dalam pembuluh darah. Hal semacam inilah yang akan menghasilkan reaksi-reaksi alergik dalam tubuh yang seringkali timbul pada orang yang memakan bahan makanan yang mengandung protein seperti susu, ikan laut, udang, telur dan sebagainya.
Ada empat tingkat struktur dasar protein, yaitu struktur primer, sekunder, tersier, dan kuartener. Struktur primer menunjukkan jumlah, jenis dan urutan asam amino dalam molekul protein. Oleh karena ikatan antara asam amino ialah ikatan peptida, maka struktur primer protein juga menunjukkan ikatan peptida yang urutannya diketahui. Untuk mengetahui jenis, jumlah dan urutan asam amino dalam protein dilakukan analisis yang terdiri dari beberapa tahap yaitu:
1.Penentuan jumlah rantai polipeptida yang berdiri sendiri.
2.Pemecahan ikatan antara rantai polipeptida tersebut.
3.Pemecahan masing-masing rantai polipeptida, dan
4. Analisis urutan asam amino pada rantai polipeptida.
Penentuan kadar protein dapat dilakukan dengan berbagai metode bergantung pada jenis sampel dan ketersediaan alat serta bahan (pereaksi). Metode yang umum digunakan adalah metode Kjeldahl, Lowry dan Biuret. Penentuan kadar protein dengan metode biuret didasarkan atas pengukuran absorban dari senyawa kompleks antara protein dengan pereaksi biuret yang berwarna ungu. Hal ini terjadi apabila protein bereaksi dengan tembaga (salah satu komponen dari biuret) dalam suasana basa.

DNA & EKSPRESI GENETIK

Asam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya dioksinukleotida maka asam nukleat itu disebut dioksiribonukleat(DNA) dan jika terdiri dari unit-unit mononukleotida disebut asam ribonukleat(RNA).

DNA dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika yang sama sebab antara unit-unit mononukleotida terdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan fosfodiester antara posisi 3′ suatu mononukleotida dan posisi 5′ pada mononukleotida lainnya(Harpet, 1980).

Asam-asam nukleat seperti asam dioksiribosa nukleat (DNA) dan asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagi pemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam nukleat merupakan molekul makro yang memberi keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan nukleotida yang unik sama seperti urutan asam amino yang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan monomer yang disebut nukleotida(Dage, 1992).

Dua tipe utama asam nukleat adalah asam dioksiribonukleat(DNA) dan asam ribonukleat(RNA). DNA terutama ditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk memproduksi organisme itu dalam sebagian besar organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA), meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan kode DNA-nya(fessenden, 1990).
Meskipun banyak memiliki persamaan dengan DNA, RNA memiliki perbedaan dengan DNA, antara lain yaitu(Poedjiati, 1994):

1. Bagian pentosa RNA adalah ribosa, sedangkan bagian pentosa DNA adalah dioksiribosa.
2. Bentuk molekul DNA adalah heliks ganda, bentuk molekul RNA berupa rantai tunggal yang terlipat, sehingga menyerupai rantai ganda.
3. RNA mengandung basa adenin, guanin dan sitosin seperti DNA tetapi tidak mengandung timin, sebagai gantinya RNA mengandung urasil.
4. Jumlah guanin dalam molekul RNA tidak perlu sama dengan sitosin, demikian pula jumlah adenin, tidak perlu sama dengan urasil.
Selain itu perbedaan RNA dengan DNA yang lain adalah dalam hal(Suryo, 1992):

1. Ukuran dan bentuk
Pada umumnya molekul RNA lebih pendek dari molekul DNA. DNA berbentuk double helix, sedangkan RNA berbentuk pita tunggal. Meskipun demikian pada beberapa virus tanaman, RNA merupakan pita double namun tidak terpilih sebagai spiral.

2. Susunan kimia
Molekul RNA juga merupakan polimer nukleotida, perbedaannya dengan DNA yaitu:
a. Gula yang menyusunnya bukan dioksiribosa, melainkan ribosa.
b. Basa pirimidin yang menyusunnya bukan timin seperti DNA, tetapi urasil.

3. Lokasi
DNA pada umumnya terdapat di kromosom, sedangkan RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d(RNA duta), terdapat dalam nukleus, RNA d dicetak oleh salah satu pita DNA yang berlangsung didalam nukleus.
b. RNA p(RNA pemindah) atau RNA t(RNA transfer), terdapat di sitoplasma.
c. RNA r(RNA ribosom), terdapat didalam ribosom.

4. Fungsinya
DNA berfungsi memberikan informasi atau keterangan genetik, sedangkan fungsi RNA tergantung dari macamnya, yaitu:
a. RNA d, menerima informasi genetik dari DNA, prosesnya dinamakan transkripsi, berlangsung didalam inti sel.
b. RNA t, mengikat asam amino yang ada di sitoplasma.
c. RNA t, mensintesa protein dengan menggunakan bahan asam amino, proses ini berlangsung di ribosom dan hasil akhir berupa polipeptida.

RekayasA Genetika

Rekayasa Genetika adalah teknik yang dilakukan manusia mentransfer (memindahkan )gen (DNA) yang dianggap menguntungkan dari satu organism kepada susunan gen (DNA) dari organism lain.
Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam rekayasa genetika genetika secara sederhan urutannya sebagai berikut :
1. Mengindetifikasikan gen dan mengisolasi gen yang diinginkan.
2. Membuat DNA/AND salinan dari ARN Duta.
3. Pemasangan cDNA pada cincin plasmid
4. Penyisipan DNA rekombinan kedalam tubuh/sel bakteri.
5. Membuat klon bakteri yang mengandung DNA rekombinan
6. Pemanenan produk.
Manfaat Rekayasa Genetika
a. Meningkatnya derajat kesehatan manusia, dengan diproduksinya berbagai hormone manusia seperti insulin dan hormone pertumbuhan.
b. Tresedianya bahan makanan yang lebih melimpah.
c. Tersedianya sumber energy yang terbaharui.
d. Proses industry yang lebih murah.
e. Berkurangnya polusi.

MEMBRAN  & KOMUNIKASI ANTAR SEL
TRANDUKSI ENERGI
METABOLISME
Metabolisme

Metabolisme merupakan pertukaran zat pada organism yang meliputi proses fisika dan kimia, pembentukan dan penguraian zat di dalam badan yang memungkinkan berlangsung hidup.
Proses metablosme ada dua yaitu anabolisme dan katabolisme.
Anabolisme adalah pembentukan molekul-molekul kompleks dari molkul sederhana, contoh ; fotosintesis.
Katabolisme adalah penguraian molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul sederhana, contohnya respirasi.
Makanan yang dikomsumsi oleh organism akan mengalami proses metablosme. Ketersediaan makanan hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan energy. Jika jumlah makanan melebihi kebutuhan, maka kelebihannya akan disimpan di dalam jaringan terutama dalam bentuk lemak dan glikogen (gula otot). Apabila tubuh tidak mendapatkan energy yang cukup, maka simpanan lemak dan glikogen akan dipecah kembali menjadi energy.






-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


THANKS

PENGANTAR MATERI BIOKIMIA

pengantar
Proses belajar di tingkat II FKUI dilakukan menggunakan cara pembelajaran terintegrasi, yang menggabungkan cabang ilmu Anatomi, Histologi, Ilmu Faal, Biokimia, Ilmu Gizi dan Ilmu Kedokteran Komunitas dalam waktu 2 semester (3 dan 4). Untuk mempermudah para mahasiswa memahami dan mengintegrasikan pengetahuan ilmu ybs mahasiswa dibekali pengetahuan dasar Ilmu Biokimia.
Ilmu Biokimia adalah ilmu yang mempelajari tentang peranan berbagai molekul dalam reaksi kimia dan proses yang berlangsung dalam makhluk hidup. Jangkauan ilmu Biokimia sangat luas sesuai dengan kehidupan itu sendiri. Tidak hanya mempelajari proses yang berlangsung dalam tubuh manusia, ilmu Biokimia juga mempelajari berbagai proses pada organisme mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Untuk memberikan pemahaman mengenai konsep-konsep dasar yang terjadi dalam berbagai proses dalam kehidupan, maka diberikanlah Modul pengantar Biokimia ini yang dibagi menjadi empat mata ajaran utama yaitu
1.     PROTEIN.
Protein merupakan makromolekul terbanyak dalam makhluk hidup dan mempunyai berbagai peranan penting. Protein terpenting adalah enzim yang merupakan biokatalisator dalam sel. Selain itu protein juga berfungsi sebagai alat transport (hemoglobin), alat pertahanan tubuh (antibodi), hormon, dan lain-lain.

2.     DNA & EKSPRESI GENETIK.
DNA mengandung informasi genetik yang kemudian disalin dan diterjemahkan sehingga dibentuk asam amino yang kemudian menjadi protein. Juga dibahas mengenai DNA rekombinan, rekayasa genetik dan proyek human genome.

3.     MEMBRAN & KOMUNIKASI ANTAR SEL.
Setiap sel makhluk hidup dibungkus oleh membran yang menyebabkan isi sel tidak bercampur dengan luar sel. Walaupun dilapisi oleh membran, tetap terjadi interaksi antara sel yang satu dengan sel yang lain karena adanya komunikasi antar sel yang diperantarai oleh berbagai caraka kimia dan reseptornya pada membran dan diteruskan dengan berbagai proses dalam sel.

4.     TRANSDUKSI ENERGI & METABOLISME.
Metabolisme membahas bagaimana caranya terbentuk energi (ATP) dalam bioenergetika. Juga dibahas mengenai bagaimana caranya makromolekul yang diperoleh dari makanan dapat diolah menjadi mikromolekul sehingga dapat digunakan tubuh untuk menghasilkan energi. Juga dibicarakan bagaimana makromolekul dapat dibentuk di dalam tubuh dari prekursornya beserta proses pengaturannya dan enzim-enzim yang berperan. Selain itu, dibahas juga mengenai metabolisme non-nutrien, seperti nukleotida, porfirin dan xenobiotik.
Pemahaman mengenai Ilmu Biokimia bermanfaat bagi mahasiswa  untuk memahami berbagai fenomena dalam mempelajari penyakit dan perkembangan ilmu kedokteran yang sangat pesat.
Pada akhir modul pengantar biokimia mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan konsep dasar ilmu Biokimia dalam kaitannya dengan mekanisme serta pengendalian kerja berbagai sistem dalam tubuh

Senin, 09 Agustus 2010

Teknik Dasar Pembuatan Potio

Potio atau sirup obat yang diminum dalam pembuatannya pada praformulasi umumnya dilakukan hal-hal berikut :
Melarutkan zat aktif dilarutkan dahulu sesuai kelarutannya, kelarutan zat dapat dilihat pada buku standar Farmakope Indonesia III atau FI IV.
Bila zat aktif tidak larut, maka perlu dibuat suspensi, pensuspensi yang umum digunakan :
Carboxy Methyl Celullose (CMC) 0,5 – 2 % b/v (umumnya 1%), perlakuan terhadap CMC dengan cara ditabur di atas air panas (dua puluh kalinya).
Pulvis Gummosus (PGS) 1%, biasanya untuk bahan obat yang kurang berkhasiat keras.
Pulvis Gummosus (PGS) 2%, biasanya untuk bahan obat yang berkhasiat keras.

Bila sirup mengandung bahan minyak, maka sediaan dibuat emulsi, misalnya:
- Minyak ikan (dipakai Pulvis Gummi Arababicum (PGA) 30% dari berat minyak).
- Minyak jarak (dipakai PGA 1/3 kali berat minyak).
- Parafin cair : sebaiknya dipakai PGA ½ kali jumlahnya, dibuat corpus dulu, baru ditambahkan            parafin sedikit-sedikit.

SASA (solutio)
- Jika ada sirup, ditimbang ke dalam sirup, sambil diaduk-aduk.
- Jika tidak ada sirup, ditambahkan terakhir ke dalam botol, sambil dikocok.
- Succus : digerus dengan air panas secukupnya, jangan terlalu banyak, sulit menggerusnya.
- Tingtur atau Ekstrak cair : diencerkan dengan air secukupnya, atau langsung dimasukkan ke dalam    botol sidikit-sedikit sambil dikocok.
- Ekstrak kental : diencerkan dengan air hangat secukupnya.
- Ekstrak Opii; Pantopon : ditaburkan di atas air sama banyak, diamkan 15 menit, gerus encerkan.
- Iulapium : Iulapium Rubrum (sirup Rhoeados), Iulapium Fuscum (sirup Aurantii) dan Iulapium Album  (sirupus simplex).
- Sirup quantum satis (q.s) : jika bahan obat keras diambil 10% (dalam gram), jika obat keras harus ditanyakan jumlahnya.
- Saccharum album = gula : kalau diganti dengan sirupus simplex = 100/65 x jumlah gula
- Sirup : berfungsi menstabilkan “corpus” (suspensi atau emulsi), ditambahkan ke dalam corpus sebelum diencerkan dengan air.
- Jika ada pembasah (wetting agent) : bahan yang tidak larut digerus dulu dengan pembasah, baru digerus dengan zat pensuspensi.
Contoh zat pembasah : Gliserol, Propilen Glikol, Sorbitol, Tween.
- Arsen trioksida : diganti dengan solutio Kalii arsenitis sebanyak 100 kalinya.

Teknik Dasar Pembuatan Salep

Pada pembuatan salep bila ada bahan obat berupa serbuk, umumnya dikerjakan seperti pada pembuatan pulvis/pulveres. Tambahkan basis salep sama banyaknya, gerus sampai homogen, tambahkan sisa basis, gerus sampai homogen.  Bila dalam salep mengandung bahan-bahan obat tertentu, pengambilan bahan dilakukan dan diambil dengan cara berikut ini :

• Acid Boric : ambil pulveratum.
• Zinci Oxydum : digerus dengan basis panas (basisi dilelehkan, atau mortir dan stamper dipanaskan.
• Cera, Parafin, Cetaceum : dileburkan dengan basis lainnya, dinginkan sambil diaduk-aduk.
• Lanolin : ¾ bagian adepslanae dan ¼ bagian air.
• Balsam Peru, Ichtyol : ditambahkan terakhir.
• Krisarobin : dilarutkan dengan cara dileburkan bersama basis.
• Minyak ikan : tidak boleh terkena panas (karena Vitamin A dan Vitamin D di dalamnya akan rusak))
• Protargol : ditaburkan di atas air sama banyak, diamkan 15 menit di tempat gelap, gerus sampai homogen, ditambahkan ke dalam basis salep, gerus sampai homogen.
• Salep Gondopuro (Formularium Nasional) : semua bahan dimasukkan ke dalam pot salep (dari bahan gelas), dileburkan sambil ditutup rapat, dinginkan sambil digoyang-goyang.

Teknik Dasar Pembuatan Serbuk Obat (Pulvis dan Pulveres)

Serbuk obat disebut juga puyer dapat dibagi menjadi serbuk terbagi (Latin: Pulveres) dan serbuk tidak terbagi (Latin: Pulvis). Pembuatannya secara umum dapat dijelaskan berikut ini :
  • Mulai dari yang kasar, jika bahan yang kasar tersebut keras, harus digerus dahulu sampai halus, baru digerus dengan yang lain. Jika semua bahan halus, digerus dari dua bahan yang paling sedikit.
  • Bahan yang sangat sedikit digerus dalam mortir yang dialasi terlebih dahulu SL (Saccharum Lactis) untuk obat dalam atau bahan yang lainnya dan Talk atau Kaolin untuk obat luar.
  • Bila resep mengandung bahan Camphora, Menthol, Thymol, Acid Benzoic, Acid Salicylic : ditetesi etanol (spiritus fortior), kemudian keringkan dengan SL.
    Catatan : Acetosal tidak perlu ditetesi etanol. Campuran eutektik (campuran Camphor dan Menthol atau dengan Thymol) : masing-masing ditetesi etanol, dikeringkan dengan SL, baru dicampurkan.
  • Garam berair kristal : diganti dengan eksikatusnya.
  • Tingtur dan ekstrak cair : bila kurang dari 2 gram : digerus di mortir panas dengan SL sampai kering, sedangkan lebih dari 2 garam : diuapkan sampai seperti tingtur banyak, dapat diuapkan lagi secukupnya sampai kira-kira sama banyak dengan SL-nya.
  • Ekstrak kental : ditetesi etanol dilutum (= etanol 70%), keringkan dengan SL di mortir panas.
  • Sulfur, Stibii Pentasulfida atau Rifampisina (warna merah kuning, susah hilang dari mortir) : digerus diantara bahan tambahan/inert, seperti SL.
  • Bila dalam pulveres ada tablet : tablet digerus halus, baru dicampurkan dengan bahan lain.
    Elaeosacchara : Elaeosacchara Lactis dalam pulveres : terdiri dari 2 gram SL dan 1 tetes minyak atsiri.
  • Obat-obat paten yang di”loco” (diganti) : usulkan penggantiannya, kecuali sudah dianggap sinonim.
  • Dosis Maksimum (DM) lebih dari 80% dan 100% : penimbangan satu per satu, jika diberi paraf dan tanda seru, yang dituliskan tepat dibelakang nama bahannya pada resep.
  • Pengenceran : dengan SL dan Carmin, dengan SVCS tanpa Carmin.
  • Bila mengandung tablet salut : tabletnya ditumbuk halus, kemudian diayak yang halusnya dicampur dengan yang lainnya.

Pengenceran bahan dalam mengerjakan resep biasanya kalau bahan obat yang akan ditimbang kurang dari 50 mg, karena penimbangan bi bawah 50 mg kurang akurat maka dilakukan pengenceran supaya bahan obat yang jumlahnya kecil dosisnya dapat tetap dijaga.
Misalnya bila dalam resep kita hendak menimbang Diazepam 20 mg.
Timbang Diazepam 50 mg, bisa ditambahkan zat warna sedikit (untuk melihat kehomogenan campuran obat nanti), seperti carmin, ditambah saccharum lactis 2.450 mg. Dalam mortir, gerus saccharum lactis sebagian, tambahkan Diazepam, zat warna (carmin), gerus hingga homogen (warna merah merata), tambahkan sisa saccharum lactis sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen. Dari campuran ini ditimbang = 1.000 mg
  Untuk Diazepam 20 mg = 20/50 x 2.500 mg
  = 1.000 mg
Dari campuran 1.000 mg ini mengandung 20 mg Diazepam dari hasil pengenceran Diazepam dalam saccharum lactis ini yaitu 1.000 mg (1:50).
Pegngenceran bisa dilakukan dengan perbandingan 10 kali, 30 kali, 50 kali. Hasil pengenceran dari serbuk ini sebaiknya paling sedikit 200 mg.

Pengenceran untuk obat dalam sediaan cair :
Sebaiknya diencerkan dalam pelarut yang sesuai atau pembawa lainnya seperti air bila pembawanya air sebagai pelarut. Misal menimbang Vitamin B1 (Thiamin HCl) 10 mg. Vitamin B1 ini larut dalam air, jadi timbang Vitamin B1 sebanyak 50 mg, dilarutkan dalam air hingga 10 mL.
Untuk 10 mg Vitamin B1, diambil dari campuran larutan sebanyak :
  10/50 x 10 mL = 2 mL
  Jadi dalam campuran 2 mL ini mengandung 10 mg Vitamin B1 hasil pengenceran dengan perbandingan   = 1 : 200.

Singkatan yang Sering Dijumpai Dalam Resep

1. S. bdd. Cth 1 = S.2 dd cth 1 = Signa bis de die cochlear theae 1
  = bid. = bis in die
  = Sehari 2 x 1 sendok teh

2. S. tdd c 1 = S. 3 dd c 1 = signa ter de dic cochlear
  = sehari 3 x1 sendok makan

3. S.4 dd p 1 = signa quarter de die pulvis 1
  = sehari 4 x 1 bungkus

4. S.5 dd p II = sigma quinquis de die pulpvis I
  = sehari 6 x 1 bungkus

5. S.6 dd pI = signa sexies de die pulvis I
  = sehari 6 x 1 bungkus

6. S. bid p I = signe bis in die pulvis II ante coenam
  = sehari 2 x 2 bungkus sebelum makan

7 S. o. h. cth = sigma omni hora cochlear
  = tiap jam satu sendo teh

8. s. o. b. c I = s. o 2 hc = sigma omni bihorio cochlear
  = tiap 2 jam satu sendok makan.

9. s. o tr.. h. c I = s. o 3 hc = sigma omni thrihorib cochlear
  = tiap 3 jam satu sendok makan

10. s.o. 4 h. c I = sigma omnibus quattuor horis cochlear
  = tiap 4 jam satu sendok makan

11. s.o.5 h. c I = omnibus quinque horis cochlear
  = tiap 5 jam 1 sendokl makan

12. s. 3 – 4 dd loz I = sigma 3-4 de die lozenges I
  = sehari 3-4 kali 1 tablet hisap

13. s.o.s applic = sie opus sit appilcandum
  = dipakai bila perlu

14. s.n.s = sigma nas sic = jika perlu

15. s.h. s CI = sigma hora somni cochlear I
  = pada waktu hendak tidur 1 sendok makan

16. s.em.et v gtt II as = sigma mane et vespere guttae II auris sinistra
  = pagi dan malam masing-masing 2 tetes pada kuping kiri/ telinga
  ad = augris dextaa = kuping kanan/ telinga kanan
  m = mane = pagi hari
  v = vespere = malam hari

17.s.m supp I = tiap pagi 1 buah

18 s.v. applic = digunakan malam hari

19. s.3 dd p II ½ hpc = sigma terde die pulpis II ½ hora post coenam
  = sehari 3 x 2 bungkus setengah jam sesudah makan

20. s. mix. Agitanda = campuran kocok

21. S.u.c =sigma usus cognitus = pemakain diketahui
22. s.u.n = sigma usus notus = pemakaian diketahui
23. s. u e = sigma usus externus = pemakain luar
24. m.d.e pulv. ads = misce da signa pulv adspersorius
  = campurlah, serahkan dan tandailah serbuk tabur/ bedak tabur

25. s.p. r. n = sigma pro renata = kadang-kadang, apabila perlu
26. d.t.d = desis da tales dosis
  = berikanlah dengan takaran sebanyak itu.

27. d.i.d = da in dim = da in dimido = berilah ½ nya
28. da pars tertia = dibuat 1/3 nya
29. das pars quarta = dibuat ¼ nya
30. da pars quinta = dibuat 1/5 nya
31 da pars sexta = dibuat 1/6 nya
32. da in duplo/ d.i.2plo = dibuat 2 kalinya

33. da in triplo/ di. 3 plo = dibuat 3 kalinya
34. a, aa = ana = masing-masing
35. add = adde = tambahkan
36. s. haust. = signa haustus = diminum sekaligus habis
  - hand lotion = lotio untuk tangan
  - gargarisma = obat kumur sampai ke tengorokan
  - Colutio oris = collutorium = obat kumur / cuci mulut
  - Acne cream = kream jerawat
  - Linimentum/ lin = obat gosok
  - Rhino guttae = obat tetes hidung
  - naristillae = obat semprot/cuci hidung

Kamis, 05 Agustus 2010

Dextrometrophan momok psikotropika baru bagi anak2x kacangan....!!!!!!DANGER

 HADOW........gila bisa stress ngadepin segerombolan anak smp yg berusaha pengen beli obat dextro diapotik,mana anak2xny pada judes semua lagi..hufttt ( - o -)..!!!!padahal saya tahu obat itu hanya pengen mereka gunakan untuk kepentingan nyakaw..bareng2x gila....stresss. oke sekarng saya akan menjelaskan apa itu dextro dan itu termasuk obat apa????oke pertama-tama saya ingin bilang kalo dextro itu tidak dijual bebas,musti make resep dokter, 2.dextro itu bisa menganggu syaraf sensorik sama syaraf motorik apabila dikonsumsi secara berkala untuk jangka panjang..dan berikut penjelasan detilny. 


DEXTRO kapsul.......psiko buad anak nyakaw kacangan/
Dextromethorphan (DXM atau DM) adalah penekan (batuk antitussive) obat. Ini adalah salah satu bahan aktif dalam dingin over-the-counter banyak dan obat batuk, seperti Robitussin, NyQuil, Dimetapp, Vicks, Coricidin, Delsym, dan lain-lain, termasuk label generik. Dekstrometorfan juga menemukan kegunaan lain dalam kedokteran, mulai dari nyeri ke aplikasi psikologis. Hal ini dijual dalam sirup, tablet, spray, dan bentuk-bentuk permen. Dalam bentuk murni, dekstrometorfan terjadi sebagai bubuk putih.
DXM juga digunakan recreationally. Bila melebihi dosis maksimum label yang ditentukan, dekstrometorfan bertindak sebagai halusinogen disosiatif. Mekanisme tindakan adalah sebagai antagonis reseptor NMDA, menghasilkan efek yang mirip dengan mereka yang ketamin bahan yang dikendalikan dan phencyclidine (PCP). 

STRUKTUR SENYAWA

Dekstrometorfan adalah enantiomer dextrorotatory dari metil eter levorphanol, suatu analgesik opioid. Ini juga merupakan stereoisomer dari levomethorphan, suatu analgesik opioid. Hal ini dinamai sesuai dengan aturan IUPAC sebagai (+)-3-metoksi-17-metil-9α, 13α, 14α-morphinan. Sebagai basa bebas murni, dekstrometorfan terjadi sebagai bubuk tidak berbau, putih sedikit kristalin kuning. Hal ini secara bebas larut dalam kloroform dan tidak larut dalam air. Dekstrometorfan umumnya tersedia sebagai garam hidrobromida monohydrated, namun beberapa diperpanjang-rilis yang lebih baru formulasi mengandung dekstrometorfan terikat ke resin pertukaran ion berdasarkan asam polistiren sulfonat. Dextrometh

Rabu, 04 Agustus 2010

NAMA MATA KULIAH D-III FARMASI SEMESTER 3

AKADEMI FARMASI D-III
_____________________________________________________TEORI__PRAKTEK______JUMLAH
1.BIOKIMIA                                                                                        2                -                            2
2.FISIKA FARMASI                                                                           2                  2                          4
3.FARMASETIKA II                                                                            2                 3                          5
4.FARMAKOLOGI I                                                                           2                  -                          2
5.KIMIA FARMASI I                                                                          1                 2                          3
6.Kesehatan dan Keselamatan Kerja                                                      1                1                           2
7.IKM & PROMOSI PEKERJAAN                                                     1                1                           2
_________________________________________JUMLAH______    _______   _____________
                                                                                                           
                                                                                                             11              9                            20

Selasa, 03 Agustus 2010

majalah ISFI VOL.1.." Pembuatan garam ibuprofen dan aplikasinya dalam sediaan tablet "

Pembuatan garam ibuprofen dan aplikasinya dalam sediaan tablet


Ibuprofen merupakan suatu obat antiinflamasi yang praktis tidak larut dalam air. Selain itu, titik leleh yang rendah dan sifat alir yang kurang baik dari ibuprofen dapat mempersulit dalam proses pembuatan tabletnya. Penelitian ini bertujuan membuat garam natrium ibuprofen yang memiliki kelarutan dalam air yang baik.

Garam natrium ibuprofen diperoleh dengan mereaksikan ibuprofen dengan natrium hidroksida, kemudian dilakukan karakterisasi dengan menggunakan TG/DTA, DSC, spektrofotometer UV-VIS, spektrofotometer IR, difraksi sinar-X, dan SEM. Pembuatan tablet dilakukan dengan metode granulasi basah.

Hasil yang diperoleh dari karakterisasai natrium ibuprofen hasil sintesis menunjukkan bahwa natrium ibuprofen hasil sintesis merupakan bentuk dihidrat dengan titik leleh 199,9 °C.  Granul natrium ibuprofen hasil sintesis memiliki sifat alir yang lebih baik dan densitas yang lebih besar dibanding dengan granul ibuprofen. Pada pengujian mutu fisik tablet, tampak bahwa formula tablet  natrium ibuprofen hasil sintesis memiliki kompaktibilitas yang lebih baik dibanding dengan formula tablet ibuprofen. Bentuk garam natrium dari ibuprofen menunjukkan kecepatan pelepasan yang lebih tinggi dari pada ibuprofen sehingga dapat memberikan mula kerja obat yang lebih cepat.

Kata kunci:   natrium ibuprofen, ibuprofen, disolusi. 


 buka tab baru untuk mendownload file ini  (http://mfi.farmasi.ugm.ac.id/?pilih=news&aksi=lihat&id=241)

Kegemukan masalah yg bisa dipecahkan!!

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak tubuh yang berlebihan.
Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan pria[rujukan?]. Perbandingan yang normal antara lemak tubuh dengan berat badan adalah sekitar 25-30% pada wanita dan 18-23% pada pria. Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas.
Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas.
Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok:
  • Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%
  • Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%
  • Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).

Pengobatan

Pembatasan asupan kalori dan peningkatan aktivitas fisik merupakan komponen yang paling penting dalam pengaturan berat badan. Kedua komponen ini juga penting dalam mempertahankan berat badan setelah terjadi penurunan berat badan. Harus dilakukan perubahan dalam pola aktivitas fisik dan mulai menjalani kebiasaan makan yang sehat.
Langkah awal dalam mengobati obesitas adalah menaksir lemak tubuh penderita dan risiko kesehatannya dengan cara menghitung BMI. Resiko kesehatan yang berhubungan dengan obesitas akan meningkat sejalan dengan meningkatnya angka BMI :
  • Resiko rendah : BMI < 27
  • Resiko menengah : BMI 27-30
  • Resiko tinggi : BMI 30-35
  • Resiko sangat tinggi : BMI 35-40
  • Resiko sangat sangat tinggi : BMI 40 atau lebih.
Jenis dan beratnya latihan, serta jumlah pembatasan kalori pada setiap penderita berbeda-beda dan obat yang diberikan disesuaikan dengan keadaan penderita.
  • Penderita dengan risiko kesehatan rendah, menjalani diet sedang (1200-1500 kalori/hari untuk wanita, 1400-2000 kalori/hari untuk pria) disertai dengan olah raga
  • Penderita dengan risiko kesehatan menengah, menjalani diet rendah kalori (800-1200 kalori/hari untuk wanita, 1000-1400 kalori/hari untuk pria) disertai olah raga
  • Penderita dengan risiko kesehatan tinggi atau sangat tinggi, mendapatkan obat anti-obesitas disertai diet rendah kalori dan olah raga.
Memilih program penurunan berat badan yang aman dan berhasil. Unsur-unsur yang harus dipertimbangkan dalam memilih suatu program penurunan berat badan :
  • Diet harus aman dan memenuhi semua kebutuhan harian yang dianjurkan (vitamin, mineral dan protein). Diet untuk menurunkan berat badan harus rendah kalori.
  • Program penurunan berat badan harus diarahkan kepada penurunan berat badan secara perlahan dan stabil.
  • Sebelum sebuah program penurunan berat badan dimulai, dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh.
  • Program yang diikuti harus meliputi pemeliharaan berat badan setelah penurunan berat badan tercapai. Pemeliharaan berat badan merupakan bagian tersulit dari pengendalian berat badan. Program yang dipilih harus meliputi perubahan kebiasaan makan dan aktivitas fisik yang permanen, untuk merubah gaya hidup yang pada masa lalu menyokong terjadinya penambahan berat badan. Program ini harus menyelenggarakan perubahan perilaku, termasuk pendidikan dalam kebiasaan makan yang sehat dan rencana jangka panjang untuk mengatasi masalah berat badan.
Obesitas merupakan suatu keadaan menahun (kronis). Obesitas seringkali dianggap suatu keadaan sementara yang bisa diatasi selama beberapa bulan dengan menjalani diet yang ketat. Pengendalian berat badan merupakan suatu usaha jangka panjang. Agar aman dan efektif, setiap program penurunan berat badan harus ditujukan untuk pendekatan jangka panjang.

OBAT TERAPIS

Saya menganjurkan untuk memakai golongan obat :
+ simvastatin----> turunanny lovastatin
+ gemfibrosil
+ fenofibrat

EXP.OBAT PROLIPID
tp saya sangat merekomendasi golongan gemfibrosil sebagai obat menemani diet yg paling aman tanpa efek samping. contoh obat gemfibrosil paling popular yaitu Prolipid,  harga obat ini berkisar Rp 45 -Rp 50 ribu.
Dosis : 2 X I pagi sore
bila temen-temen ingin bertanya obat-obat penurun kolestrol lain silahkan comment jah y..

_________________________________________________________________________________________

Thanks

SELLER OBAT RACIKAN PEMUTIH WAJAH DAN JERAWAT

FOR SELL !! ! !

Menjual obat racikan pemutih wajah dan obat racikan jerawat. jaminan cash back dan hasil optimal jangka pemakaian 1,5 minggu -------) HUB.085769299854 (Atas nama kurnia ade putra)

Obat Racikan Pemutih Wajah (Rp. 50.000 ) (POT SEDANG uk 10 gr)( use for night only)

komposisi cream:
+ Hydroquinon -----(dosis ****)
+ mometason furoat-----
+ desonida

bahan ini merupakan komponen pentink dimana hy : untuk menghambat melanin yg mengakibatkan penghitaman kulit, mf : antialergi topikal yg berguna untuk mengurangi antiinflamasi hipegmentasi, ds : berguna untuk penguatan mometason mengurangi antinflamasi.Ketika terapi pemakaian sudah dilakukan maka diwajibkan untuk menggunakan SUNBLOK pada saat siang hari untuk mempertahankan hasil yg optimal.

racikan cream sunblok ( Rp.50.000)

_________________________________________________________________________________________

Obat Racikan Jerawat untuk semua tipe wajah ( Rp.50.000) ( POT SEDANG uk 10 gr) ( use for night only)

komposisi :

+ retinoic acid
+ desonida
+ klindamisin

bahan recid : bahan utama obat pembunuh acbe pada kulit,des : antiinflamasi, cld: penguat anti inflamasi

___________________________________________________________________________________

Thanks